LONG LIVE EDUCATION..........Informtif.....Komukatif....Bersahaja.....

Jam

Sabtu, 27 Oktober 2012

Makalah: Penggunaan EYD pada Karangan diskripsi



KATA  PENGANTAR

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadrat Allah SWT  yang telah menganugrahkan rahmat, karunia serta ridlho-NYA, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan baik.
Makalah tentang “ Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan Bahasa Indonesia Pada Karangan Deskripsi Siswa  Sekolah Dasar sebagai wawasan mengajar khususnya guru Sekolah Dasar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan petunjuk yang bermanfaat bagi kita.
Selama menulis makalah ini ,saya telah menerima banyak bimbingan dan saran dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, kepada:.
1.      Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Dasar Pendidikan Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan
2.      Pengawas TK/SDUnit Pelaksana Tekhnis Dasar Pendidikan Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan
3.      Rekan- rekan serta semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan, satu persatu yang telah membantu penyusun dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya penyusun berharap makalah ini dapat berguna dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.  Penyusun mengharap kritik dan saran untuk kemajuan dimasa- masa mendatang .
Atas perhatiannya penyusun sampaikan terima kasih

                                                                                                 Sarirejo, 19 Febuari 2012
           Penyusun.
           RUMINI, S.Pd, MM 
           Anggota K3S Ngaringan


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang.

Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan (berkomunikasi ), saling berbagi pengalaman ,saling belajar dari yang lain,  untuk meningkatkan intelektual dan kesusasteraan merupakan salah satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi adalah program untuk mengembangkan pengetahuan,ketrampilan berbahasa ,  dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia.Ketrampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah mencakup empat kegiatan ketrampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.Setiap kegiatan ketrampilan erat pula berhubungan dengan proses berpikir yang mendasari bahasa.

B.Tujuan.

Secara umum tujuan pengajaran bahasa adalah
1.   Siswa menghargai dan membanggakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan( nasional) dan bahasa Negara .
2. Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengan tepat  dan kreatif untuk bermacam- macam tujuan , keperluan , dan keadaan.
3. Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan intelektual dan  kematangan sosial.
4.      Siswa memiliki  disiplin dalam berpikir dan berbahasa.
5.   Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian memperluas wawasan kehidupan , serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

C. Ruang Lingkup.

            Ruang lingkup kurikulum ini meliputi aspek Kemampuan Berbahasa dan Kemampuan Bersastra . Aspek Kemampuan Berbahasa memiliki subaspek  mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan dengan  teks nonsastra . Kemampuan bersastra memiliki subaspek mendengarkan, berbicara, dan menulis yangberkaitan dengan teks- teks sastra yang disampaikan pada siswa  Sekolah Dasar .



BAB II
                                                PEMBAHASAN MATERI    
           
A.Menulis dan Masalahnya.

Istilah “menulis sering disebut juga  mengarang , ” ekspresi tulis”atau “komposisi”Padadasarnya istilah tersebut memiliki pengertian sama.Mengenai pengertian menulis .Crimon berpendapat Menulis adalah kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai subyek kemudian menemukan  apa yang dikemukakan dan memutuskan bagaimana cara mengemukakan kepada pembaca agar mereka dapat memahaminya secara mudah dan jelas “.(Crimon 1976:2).
            Dalam buku “Tulis Menulis “ susunan Sri Hastuti HP dinyatakan “Kegiatan menulis adalah kegiatan yang sangat kompleks”Kegiatan ini melibatkan cara berpikir yang teratur dan kemampuan mengungkapkannya dalam bentuk bahasa tertulis dengan memperhatikan beberapa syarat .pendapat lain mengemukakan bahwa “komposisi adalah penempatan dan penyusunan kata-kata dalam satu paduan yang harmonis”.(Keraf,1981:5 ).
            Selain pendapat –pendapat diatas ,Lado mempunyai pendapat juga tentang menulis,ia mengemukakan bahwa “Menulis adalah sebagian gambaran dari satuan – satuan ekspresi bahasa “,(1976:143).
            Berdasarkan pendapat- pendapat di atas dapatlah disimpulkan,bahwa kegiatan tulis menulis memiliki pengertian yang meliputi :
a.       Pengungkapan pikiran dan perasaan penulis .
b.      Pemakaian bahasa tulis sebagai media pengungkapan pikiran dan perasaan penulis.
c.       Sistimatika penulisan yang diorganisasikan dengan baik .

B.Tujuan Menulis.

            Tujuan menulis dapat ditinjau dari beberapa segi (penulis ,pembaca,waktu atau kesempatan ).Seseorang yang menulis memiliki tujuan yang berhubungan dengan respon dari pembaca, tujuan itu antara lain:
1.      Memberi informasi atau mengajar : tulisan ditujukan untuk menambah pengetahuan, mengajukan pendapat, mengupas permasalahan, dan lain – lain.
2.      Meyakinkan atau mendesak : tulisan ditujukan untuk menggugah perasaan , mempengaruhi, mengambil hati, membangkitkan simpati, dan lain- lain.
3.      Menghibur atau menyenangkan : tulisan ini ditujukan untuk menimbulkan kegembiraan atau memancing pembaca untuk tertawa.
4.      Mengekspresikan perasaan atau emosi penulis yang berapi – api : tulisan lebih banyak ditujukan untuk kepuasan penulis sendiri .
Kebiasaan yang sering terjadi para penulis sering mencampur – adukkan antara tujuan yang satu dengan tujuan yang lain , namun kadang ada yang satu paling dominan yang menjadi tujuan penulisan yaitu:
1.      Tujuan menulis ditinjau dari segi pembaca
2.      Tujuan menulis ditinjau segi waktu dan kesempatan.

C. Jenis Tulisan.

            Banyak para ahli membagi jenis tulisan berdasarkan klasifikasi masing- masing.Sarwadi ,dkk.dalam bukunya “ Langkah Maju Berbahasa Indonesia”
Mengklasifikasikan berbagai tulisan menjadi empat jenis, yaitu narasi, atau cerita, deskripsi atau lukisan,eksposisi atau paparan  dan argumentasi atau persuasi (1982: 104 – 105).selanjutnya akan diuraikan hal ihwal “menulis narasi “ saja.
            Dalam praktiknya, keempat jenis tulisan tersebut sulit dibedakan , karena satu jenis tulisan terdapat ( disisipi) dengan jenis tulisan yang lain :
1.      Narasi atau Cerita
2.      Diskripsi atau Lukisan
3.      Eksposisi atau paparan
4.      Argumantasi atau Persuasi.

D. Langkah – Langkah dalam Menulis Deskripsi.

            Kegiatan menulis merupakan suatu proses .Oleh karena itu sebagai suatu proses maka kegiatan menulis mempunyai cara yang sistimatis .adanya penahapan cara kerja dalam kegiatan tersebut memungkinkan seorang penulis lebih terarah dalam mengerjakannya.Hasil tulisannya akan menjadi runtut, tidak menyimpang dan tidak mengulang – ulang permasalah yang ditulisnya.Adapun langkah – langkah dalam kegiatan  menulis yang perlu ditempuh oleh seseorang yang akan menulis adalah sebagai berikut ( Sabart Akhadiah, 1986: 16).
1.      Memilih dan membatasi topik
2.      Menentukan tujuan dan memilih jenis tulisan
3.      Menyusun kerangka karangan
4.      Mengumpulkan data
5.      Menyusun naskah
6.      Koreksi atau perbaikan
7.      Bahasa lisan atau bahasa tulis
8.      Penggunaan bahasa dalam karangan
9.      Penggunaan ejaan dalam tulis menulis
10.  Penggunaan kata dalam bahasa karangan
11.  Penggunaan kalimat dalam karangan
12.  Penggunaan paragraf dalam karangan

E. Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi.

            Menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang bersifat produktif ,karena ketrampilan menulis lebih banyak menekankan penuangan ide dan gagasan dalam bentuk kata – kata .susunan kalimat menjadi suatu gagasan alinea .Menurut White dan Arndt ( 1977: 3 ),menulis merupakan suatu proses berpikir dalam kebenaran yang dimilikinya.Pendapat tersebut menunjukan bahwa ketrampilan menulis bukanlah suatu urusan yang sederhana ,karena tidak hanya menuliskan bahasa kedalam lambang tulisan melainkan melalui proses berpikir.
            Sementara itu ,Burhan Nurgiyantoro ( 1998: 271) berpendapat bahwa komunikasi lewat tulisan dapat tercapai seperti yang diharapkan jika penulis mampu meningkatkan ide atau gagasan ke dalam bahasa secara tepat, teratur dan lengkap. Sesuai dengan pendapat di depan, suatu penalaran merupakan faktor penting dalam menulis.
            Sejalan dengan pendapat Raime ( 1993 : 5)menerangkan komponen yang harus dihadapi seorang penulis ketika akan menulis, diantaranya adalah tujuan menulis ,isi yang ditulis ( relevansi, orisinalitas, dan kelogisan ). Pemahaman terhadap calon pembaca , proses menulis , tata bahasa, pemilihan kata, dan sebagainya.
            Seperti juga pendapat Yayan S. Erman bahwa menulis merupakan proses pembelajaran dari berbagai macam kesulitan dan kegagalan .prinsip menulis adalah suatu ketrampilan atau skill .Jadi , ketrampilan menulis diperoleh dari pembelajaran .
            Berdasarkan pendapat – pendapat tersebut diatas , dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan untuk mengungkapkan ide atau gagasan melalui proses dengan melibatkan penalaran serta menggunakan bahasa tulis yang dilakukan melalui suatu pembelajaran .
            Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan yang utuh . Dengan kata lain karangan merupakan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur . Berdasarkan cara penyajiannya , karangan dibedakan menjadi : karangan narasi, karangan deskripsi, karangan eksposisi, karangan argumentasi , dan karangan persuasi. Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu obyek dengan tujuan agar pembaca merasa seolan – olah melihat sendiri obyek yang digambarkan itu.( Kosasih, 2003 : 45) menyatakan :
            Deskripsi atau pemaparan atau penggambaran dengan kata- kata suatu benda , tempat suasana , atau keadaan . seorang penulis deskripsi mengharapkan pembacanya , melalui tulisannya, dapat melihat apa yang dilihatnya , dapat mendengar apa yang didengarnya, mencium bau yang diciumnya , mencicipi apa yang dimakannya , merasa apa yang dirasakannya , serta kesimpulan yang sama dengannya. Karangan diskripsi berhubungan dengan pengalaman panca indra yang meliputi : pendengaran , perasaan , penciuman , dan perabaan. Lukisan disajikan sehidup – hidupnya , sehingga pembaca seolah – olah dapat melihat apa yang kita lihat , mendengar apa yang kita dengar dan merasakan apa yang kita rasakan . Dengan kata lain pembaca kita ajak mengalami apa yang kita alami.
            Pada GBPP mata pelajaran bahasa Indonesia , Depdikbud 1999 disebutkan bahwa pelajaran bahasa mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulisdalam hal ini ada yang menyebutnya dengan mengarang.
            Mengarang juga diartikan untuk menggunakan bahasa menyatakan isi hati dan buah budi secara menarik dan mengena bagi pembaca.Agar tidak membuang waktu sia – sia dengan tulisan yang mengembang sembrono. Dengan demikian , suatu karangan dikatakan bermutu apabila selalu didasari pemikiran yang jelas , tersusun dalam kalimat agar mempesona.
            Dari beberapa pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa kemampuan menulis karangan adalah tingkat kemajuan siswa dalam salah satu ketrampilan berbahasa untuk berkomunikasi tidak langsung melalui tulisan yang menggambarkan suatu obyek , sehingga pembaca merasa seolah – olah melihat sendiri obyek yang digambarkan itu.
            Karangan deskripsi digunakan untuk membawa impresi atau kesan yang dihasilkan oleh segi – egi tentang orang , suatu tempat , suatu pemandangan yang serupa dengan itu dengan catatan bahwa segi – segi tersebut selalu diwarnai oleh interprestasi penulis. Vivian ( dalam Abu Ahmadi , 1990 : 113 – 114 ) menjelaskan bahwa tujuan utama karangan deskripsi adalah untuk menggugah atau membangkitkan kesan yang dihasilkan oleh aspek tentang seseorang , suatu tempat, suatu pemandangan, atau yang serupa drngan itu.
            Adapun ciri – ciri karangan deskripsi ,yaitu (1) memaparkan suatu yang dapat diamati secara obyektif,  dan (2) derkriptif memperlihatkan detail atau rincian atau obyek yang diamati tersebut. Dari ciri karangan deskripsi tersebut di atas , terlihat bahwa rincian obyek yang dikemukakan hanya garis besarnya saja.
            Ada berbagai cara untuk menuliskan deskripsi , Munculnya berbagai cara ini disebabkan pengamatan setiap orang berbeda – beda . Misalnya peristiwa tawar menawar antara penjual dan pembeli sebuah mobil . Orang yang akan menjual mobil itu memberikan diskripsi yang berbeda mengenai mobil yang dijualnya dibandingkan dengan diskripsi orang yang akan membelinya . Padahal barang yang diamati keduanya adalah sama dan keduanya minta pendapat seorang ahli mobil , ahli mobil inipun akan memberikan deskripsi yang berbeda pula. 

F.Ejaan Yang Disempurnakan.

            Dalam Kamus Bahasa Indonesia kita dapati penjelasan sebagai berikut : ejaan: cara atau aturan menulis kata – kata dengan huruf. Misalnya : kata “ huruf “ dahulu adalah “ hoeroep “( poerwadarminta , 1976: 266).
            Dalam Ensiklopedi Indonesia ( jilid 2) dapat kita baca penjelasan sebagai berikut : Ejaan : Cara menulis kata – kata menurut disiplin ilmu bahasa.( Shadilyet : 1980: 88)
            Dari kedua sumber tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Ejaan adalah cara atau aturan menulis kata  - kata dengan huruf menurut disiplin ilmu bahasa , yaitu:
1.      Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
2.      Beberapa Segi Tentang Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan:
a.       Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital
b.      Penulisan Tanda Titik ( . )
c.       Penggunaan Tanda Koma ( , )
d.      Penulisan Kata Serapan
e.       Penggunaan Kata Depan


BAB III
KESIMPULAN

Menulis adalah suatu kegiatan untuk mengungkapkan ide atau gagasan melalui proses dengan melibatkan penalaran serta mengungkapkan bahasa tulis yang dilakukan melalui suatu pembelajaran.
Bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam satu kesatuan yang utuh disebut karangan , dalam penyajiannya karangan dibedakan menjadi : karangan narasi, karangan deskripsi, karangan eksposisi, karangan argumentasi.
            Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu obyek dengan tujuan agar pembaca  merasa seolah – olah melihat sendiri obyek yang digambarkan itu.
Langkah – langkah  dalam menulis karangan deskripsi adalah:Memilih dan membatasi topik, Menentukan tujuan dan memilih jenis tulisan, Menyusun kerangka karangan, Mengumpulkan data, Menyusun naskah, Koreksi atau perbaikan, Bahasa lisan atau bahasa tulis,Penggunaan bahasa dalam karangan, Penggunaan ejaan dalam tulis menulis, Penggunaan kata dalam bahasa karangan.
Adapun ciri – ciri karangan deskripsi adalah : memaparkan suatu obyek yang dapat diamati secara obyektif, deskriptif secara detail, dengan memperhatikan beberapa segi penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan :Penulisan huruf besar atau kapital, Penulisan tanda titik ( .), Penggunaan tanda koma (, ), Penulisan kata serapan, Penggunaan kata depan.
           
DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah , MK, Sabarti, Sakura Ridwan, Maidar G. Arsyat, 1996.
            Menulis 1. Jakarta: Karunika Jakarta Universitas Terbuka.
Anton  M. Moeliono dan Soenjoto Dardjowidjojo (ed). 1998.
            Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Badudu JS, 1980. Pelik – Pelik Bahasa Indonesia. Bandung . Pustaka Prima
Bogdan, RC dan Biklen , Sari Knoop, 1982.
Risert Kwalitatif Untuk Pendidikan,Pengantar Teori dan Metode( Terjemahan oleh Munandir ) Jakarta PUA. Dirjen Dikti  Depdikbud.
Burhan Nurbiyantoro. 1987. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia dan Sastra.
            Bandung . Pustaka Prima.
Daniel Parera, 1986. Pendekatan, Konsep dan Teori Pengajaran Bahasa.
            Jakarta Erlangga.
Depdikbud 1999 . Penyempurnaan Kurikulum 1994 . Jakarta. Depdikbud.
/>

1 komentar: