LONG LIVE EDUCATION..........Informtif.....Komukatif....Bersahaja.....

Jam

Senin, 22 Oktober 2012

Mengatasi Kejenuhan Peserta Didik


MENGATASI KEJENUHAN PESERTA DIDIK
[Dengan Metode Moving Class]
* Edi Witoyo, S,Pd.I

S
elama bertahun-tahun siswa merasakan sekolah bagaikan di dalam bui, karena mereka harus duduk manis selama 6-8 jam di tempat duduk yang sama selama 5-6 hari per minggu, belum lagi ditambah ruangan kelas yang penggap dan panas saat kemarau, dan bocor saat penghujan. Kejenuhan mereka sangat terlihat. Namun kini, ada berapa sekolah yang mencoba mendobrak kejenuhan tersebut, yaitu dengan menerapkan moving class. Untuk tinggkat perguruan tinggi sudah sejak lama menerapkan metode ini, siswa tidak lagi berada dalam satu ruangan, namun siswa bergerak mencari kelas yang sesuai dengan mata pelajarannya. Sementara guru sudah menunggu siswa untuk memberikan materi pelajaran yang ada. Kelebihannya metode ini adalah guru bisa mengekspresikan ruangan kelas dan memenuhi aransi kelasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Dalam kelas agama misalnya sang guru dapat melengkapi kelasnya dengan poster-poster Keagamaan, Huruf Hijaiyah, Juz Amma, Al Qur’an, alat-alat solat dan sebagainya.

Dengan demikian guru akan lebih kreatif dalam melengkapi alat peraga kelasnya, guru juga mempunyai kebebasan dalam menyusun tempat duduk siswanya sesuai dengan materi yang diajarkan. Sementara siswapun akan terbebas dari kejenuhan dengan bergerak dari kelas satu ke kelas lainnya,  maka siswa akan bergerak active dan terlihat lebih segar dan akan lebih mudah dalam menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya, juga dapat  merangsang seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan siswa (Multiple Intelegent), serta dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, apalagi didukung dengan alat peraga yang memadai. Metode tersebut juga meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat dan bersikap terbuka pada setiap mata pelajaran.
 
Suatu metode pembelajaran pasti  ada kelebihan dan kekurangannya, begitu juga metode ini,  adalah efisiensi waktu, karena dalam proses perpindahan dari kelas satu dengan kelas yang lain membutuhkan waktu yang tidak sedikit, belum lagi ditambah bawaan siswa yang berupa buku tebal dan tas mereka, di beberapa sekolah sudah mencoba mengatasi masalah tersebut dengan menyediakan lokker bagi siswa untuk menyimpan tas serta bukunya, atau dengan cara menambah jam pelajaran, sehingga siswa tidak terlalu sering pindah kelas dalam waktu yang singkat.
 
Lepas dari kendala implementasi moving class, metode ini mempunyai nilai filosofi yang dasar, yaitu “siswa yang mendatangi gurunya, bukan guru yang mendatangi siswanya”,  karena “menuntut ilmu” seharusnya siswa yang lebih aktive dan lebih siap dalam menuntut ilmu. 
 
*Guru PAI SDN 1 Bandungsari + SDN 2 Belor


/>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar