MENGATASI
KEJENUHAN PESERTA DIDIK
[Dengan Metode
Moving Class]
*
Edi Witoyo, S,Pd.I
|
S
|
elama
bertahun-tahun siswa
merasakan sekolah bagaikan di dalam bui, karena mereka harus duduk manis selama
6-8 jam di tempat duduk yang sama selama 5-6 hari per minggu, belum lagi
ditambah ruangan kelas yang penggap dan panas saat kemarau, dan bocor saat
penghujan. Kejenuhan mereka sangat terlihat. Namun kini, ada berapa sekolah
yang mencoba mendobrak kejenuhan tersebut, yaitu dengan menerapkan moving
class. Untuk tinggkat perguruan tinggi sudah sejak lama menerapkan metode ini,
siswa tidak lagi berada dalam satu ruangan, namun siswa bergerak mencari kelas
yang sesuai dengan mata pelajarannya. Sementara guru sudah menunggu siswa untuk
memberikan materi pelajaran yang ada. Kelebihannya metode ini adalah guru bisa
mengekspresikan ruangan kelas dan memenuhi aransi kelasnya sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu. Dalam kelas agama misalnya sang guru dapat melengkapi kelasnya
dengan poster-poster Keagamaan, Huruf Hijaiyah, Juz Amma, Al Qur’an, alat-alat
solat dan sebagainya.
Dengan
demikian guru akan lebih kreatif dalam melengkapi alat peraga kelasnya, guru
juga mempunyai kebebasan dalam menyusun tempat duduk siswanya sesuai dengan
materi yang diajarkan. Sementara siswapun akan terbebas dari kejenuhan dengan
bergerak dari kelas satu ke kelas lainnya,
maka siswa akan bergerak active
dan terlihat lebih segar dan akan lebih mudah dalam menyerap materi pelajaran
yang diberikan oleh gurunya, juga dapat
merangsang seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan siswa (Multiple Intelegent), serta dapat
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, apalagi didukung dengan alat
peraga yang memadai. Metode tersebut juga meningkatkan keberanian siswa untuk
bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat dan bersikap terbuka pada setiap mata
pelajaran.
*Guru PAI SDN 1 Bandungsari + SDN 2 Belor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar